Thursday, November 17, 2011

Ibu Pertiwi : "Terima Kasih Malaysia"

Hari ini, tanggal 17 November 2011 dari cabang Sepak Bola masih pada perhelatan SEA GAMES akan mempertemukan kesebelasan Indonesia dengan kesebelasan Malaysia. Selain pertandingan ini mewakilkan kebanggan kita kepada tim sepak bola Indonesia namun pertandingan ini pula mewakili harga diri bangsa Indonesia di depan Malaysia. Kemarin banyak sekali himbauan yang dilancarkan melalui SMS mapun broadcast message yang menghimbau agar penonton Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) agar memakai seragam batik, bukan baju merah putih seperti biasa. Selain itu ditambah lagi dengan himbauan agar membawa alat kesenian Angklung yang sempat di klaim oleh pemerintah Malaysia. Mendapat himbauan ini, saya sempat tersenyum lalu bergumam "Benar juga, ini saatnya membuktikan kekayaan Indonesia kepada Malaysia".

Ide tersebut diatas boleh kita apresiasikan dan kita aplikasikan. Bayangkan jika seluruh penonton di GBK menggunakan pakaian batik lalu digemuruhi oleh lantunan suara dari alat musik kesenian angklung, pasti seluruh rakyat Indonesia akan mendidih darahnya dan langsung tersadar "Inilah Bangsaku yang bersatu". 

Bila melihat sejarah, selama bertahun-tahun pakaian batik hanya dipakai pada acara resmi di kalangan masyarakat. Angklung hanya dipakai pada acara-acara adat daerah. Sampai Malaysia membantu kita untuk bersatu. Loh kok malah membantu? hehe. Malaysia mengklaim bahwa Batik adalah kebudayaan Malaysia, sontak seluruh elemen masyarakat Indonesia gerah mendengar pernyataan Malaysia tersebut. Masyarakat mendesak pemerintah agar segera meresmikan batik menjadi pakaian nasional yang di akui oleh negara lain. Berbondong-bondong masyarakat pada saat itu mulai mempromosikan batik dengan caranya sendiri. Kini batik adalah pakaian wajib yang dikenakan pada hari Jumat. Suatu terobosan yang membuat agar negara lain sadar bahwa batik adalah kebudayaan Indonesia. Sejak saat itu, masyarakat Indonesia bersatu, bersatu memakai batik. 

Tak usah kita menghardik Malaysia atas ulahnya itu, jika Malaysia tidak mengklaim batik adalah kebudayaannya, bisa jadi batik hingga saat ini hanya menjadi icon event tertentu. Indonesia saat ini sangat bangga pada batik, sampai banyak model pakaian di coraki batik. Kini lihatlah, masyarakat bersatu memakai batik.

Seakan Ibu Pertiwi berkata : "Terima kasih Malaysia, Bangsaku kini bersatu memakai batik".

Pesan : Akan ada hal baik disetiap buruknya keadaan, galilah hal baik tersebut sehingga kita tidak perlu menghadapi suatu keadaan buruk dengan emosi. :) 

2 comments:

  1. Ceritanya kereeeen :D
    aku jga pnya blog dan mau berbagi. baca yah blog aku di http://diladalalililah.blogspot.com/ :)

    ReplyDelete
  2. Terima kasih ya :)
    Tadi sudah dilihat blog nya, mirip diary pribadi. hehe
    Tetap menulis ya :)

    ReplyDelete