Wednesday, September 28, 2011

Upaya yang Sia-Sia

Dunia beserta isinya dirancang untuk memfasilitasi kebutuhan manusia. Lihatlah disekeliling kita, ada air yang mengalir untuk melepaskan dahaga kita, ada tumbuhan yang bisa kita gunakan untuk mengganjal perut. Tidak hanya itu, Tuhan menganugerahkan pola pikir manusia untuk mengembangkan potensi yang ada di bumi ini. Banyak kemajuan dibidang ilmu pengetahuan maupun teknologi yang berbuah dari pemikiran manusia, semua tak lepas dari Kuasa Tuhan. Ya, Dunia dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Seiring waktu berjalan, banyak kita jumpai manusia begitu bersemangat menjalani hidupnya. Hal ini disukai oleh Tuhan dan diwajibkan oleh Tuhan karena manusia diwajibkan untuk bekerja, mencari nafkah. Tuhan tidak pernah menyalahi kodrat manusia yang menginginkan kelayakan hidup di dunia. Malah itu wajib dilakukan seluruh manusia. Begitu banyak manusia yang ketika pagi hari sudah tampak bersih dan wangi ketika beranjak beraktifitas, sangat bersemangat bertarung untuk bekerja. Diantara mereka ada yang sangat keras kerjanya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun ternyata, upaya mereka terancam sia-sia. Apa pasal?

Upaya manusia dalam mengejar dunia terancam sia-sia bahkan tidak bernilai. Hal ini dikarenakan niat manusia yang bisa berpotensi melenceng dari kodratnya terhadap dunia. Dunia dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun lihatlah sekarang banyak manusia yang terkesan menjadi "budak" dunia. Menjadi menyembah dunia secara tidak langsung. Hal ini akan membuat upaya akan sia-sia. Mereka menjadikan diri mereka diperbudaki oleh kesenangan dunia, kenapa bisa? Ketika mereka menabraki aturan-aturan yang telah ditentukan oleh Tuhan, mereka menjadi budak dunia. Tuhan begitu Kasih kepada manusia sehingga diberikan jalur aman untuk mendapatkan dunia, mendapatkan pelayanan terbaik dari dunia. Ketika aturan-aturan tersebut ditabrak maka jadilah manusia yang menjadi budak dunia. Dunia menjadi tuhan mereka. Ketika urusan agama dikesampingkan dan tidak disatukan dalam upaya atau kerja di dunia ini, manusia telah menyembah tuhan baru yaitu dunia.

Renungkanlah sejenak pembaca, apakah upaya kita masih sejalan dengan aturan Tuhan? apakah upaya kita tidak menabraki aturan Tuhan? apakah upaya kita mendatangkan keberkahan dalam diri kita? Renungkanlah bagaimana kita bekerja dan berupaya, apakah kita pergunakan cara-cara yang diperkenankan oleh Tuhan? Karena sesungguhnya bekerja dan berupaya itu merupakan salah satu ibadah yang tertinggi, ibadah yang dapat menaikkan deraja hidup kita. Namun apabila dalam bekerja kita menyalahi aturan Tuhan, ibadah tertinggi itu (baca : bekerja) akan menjadi tidak bernilai dan malah menjadi sebuah kesulitan pada akhirnya.

Renungkanlah.....

No comments:

Post a Comment